Penjelasan Lengkap Tentang PHP Native dan PHP Framework

Penjelasan Lengkap Tentang

PHP Native Dan PHP Framework. 


Sumber: https://bhintara.com/wp-content/uploads/2019/04/PHP-Native-atau-Framework-.png

Tentang PHP, dunia pengembangan web seringkali terbagi antara pendukung PHP Native dan para penggemar PHP Framework. Dalam artikel ini, kita akan menyelami kedua pendekatan ini secara mendalam, membedah kelebihan, kelemahan, serta perbandingan di antara keduanya. Mari kita jelajahi fondasi PHP Native yang kuat, sekaligus melihat bagaimana PHP Framework mempercepat proses pengembangan web. Siapakah pemenangnya? Mari kita temukan jawabannya dalam pembahasan lengkap ini.


Pertanyaan Umum. 

Apa Itu PHP?
Sumber: https://web-cms.biznetgio.com/uploads/2023_July_Banner_Artikel_Apa_Itu_PHP_d1e4510c80.jpg

PHP adalah bahasa pemrograman yang umum dipakai dalam pembuatan dan pengembangan suatu web. Sebetulnya, dilansir dari PHP.net, PHP merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Prepocessor. Menurut situs tersebut, PHP adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan secara luas dan secara khusus sesuai untuk pengembangan web.

Kenapa PHP Banyak Digunakan?

Saat ini, PHP sangat populer di kalangan web developer karena mudah dipelajari dan memiliki kemampuan yang cukup kuat. PHP juga mendukung banyak jenis database, seperti MySQL, PostgreSQL, dan Oracle sehingga memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi web yang lebih kompleks dan fungsional.

Apakah PHP Masih Layak Dipelajari?

Jika bertanya “harus” jelas jawabannya “tidak harus”. Karena untuk bisa membuat sebuah aplikasi ataupun sebuah website, tidak hanya mengandalkan PHP saja, masih banyak bahasa pemrograman diluar sana yang bisa digunakan.

Jika ditanya apakah masih layak dipelajari, maka jelas jawabannya “layak dipelajari”. Untuk saat ini, terlebih di Indonesia, PHP adalah salah satu bahasa terpopuler. Banyak project - project yang bisa diselesaikan dengan PHP dan dengan framework - frameworknya. Serta masih banyak juga perusahaan - perusahaan yang membutuhkan tenaga seorang PHP Programmer.

Apa Perbedaan PHP Native Dan PHP Framework?

PHP Native merupakan pendekatan web development menggunakan bahasa pemrograman PHP tanpa bantuan framework atau library tambahan. Semua kode ditulis secara mandiri dari awal oleh developer.

Di sisi lain, framework merupakan kerangka kerja yang menyediakan struktur dan kumpulan alat bantu untuk memudahkan proses pengembangan web app. Framework biasanya mencakup berbagai fitur bawaan, seperti autentikasi user, routing, dan interaksi database.


PHP Native

Apa Itu PHP Native?

Sumber: php.net


PHP Native adalah pendekatan dalam pengembangan web app menggunakan bahasa pemrograman PHP tanpa bantuan dari framework atau library tambahan.

"Dalam konteks ini, "native" mengacu pada esensi murni dari bahasa pemrograman PHP. Artinya, kode yang ditulis benar-benar berlandaskan pada fitur dan fungsi bawaan PHP tanpa tambahan dari sumber eksternal.

Kelebihan PHP Native

  • Optimasi Kerja: Dibandingkan aplikasi yang dibuat dengan framework, aplikasi dari PHP Native cenderung memiliki loading time lebih cepat dan waktu respons server berkurang. Alasannya, PHP Native menghilangkan overhead dari framework bootstrap dan ketergantungan yang tidak perlu, memungkinkan eksekusi kode lebih efisien.
  • Fleksibilitas dan Kustomisasi: PHP Native membuat developer memiliki kendali penuh atas kode mereka, memungkinkan penyesuaian aplikasi sesuai kebutuhan proyek tanpa batasan framework. Cara ini memberikan fleksibilitas untuk personalisasi dan kustomisasi aplikasi.
  • Mudah dipelajari: Bagi pemula yang baru terjun di pengembangan PHP, memulai dengan PHP Native berguna untuk memahami prinsip dasar bahasa sebelum beralih ke framework yang lebih kompleks.
  • Kontrol keamanan: Keamanan menjadi salah satu prioritas utama dalam web development. Dengan PHP Native, developer bisa mengimplementasikan langkah-langkah keamanan secara langsung, seperti validasi input, pencegahan SQL injection, dan sanitasi data.
  • Kustomisasi web app: Untuk proyek dengan kebutuhan khusus, PHP Native memudahkan dalam membuat web app yang disesuaikan dengan kebutuhan klien. Dikarenakan bisa membuat aplikasi dari awal, developer lebih mudah mengimplementasikan kebutuhan kustom.

Kekurangan PHP Native

Di samping kelebihannya, ada beberapa kekurangan PHP Native yang perlu diperhatikan:
  • Waktu pengembangan lebih lama: tanpa bantuan dari framework atau library tambahan, pengembangan web app dengan PHP Native memerlukan waktu lebih panjang. Developer mungkin perlu menginvestasikan lebih banyak waktu dibandingkan dengan menggunakan framework.
  • Skalabilitas terbatas: aplikasi yang dibuat dengan PHP Native kemungkinan akan menemui kesulitan dalam meningkatkan kapasitasnya saat traffic sedang naik. Hal ini bisa menjadi tantangan khusus untuk aplikasi yang mengalami pertumbuhan user atau data dengan cepat.
  • Kurangnya fitur bawaan: berbeda dengan framework yang biasanya menyediakan berbagai fitur bawaan, PHP Native tidak memiliki fitur tersebut. Dengan kata lain, developer harus membangun fitur-fitur tersebut sendiri dari awal.
  • Kurangnya dokumentasi: dikarenakan PHP Native adalah pendekatan pengembangan dari nol, ada kemungkinan kurangnya dokumentasi atau panduan yang tersedia, sehingga developer lain lebih sulit memahami kode di masa depan.
  • Sulit untuk dipelihara: jika developer asli tidak lagi tersedia atau tidak familiar dengan kode yang telah dibuat, aplikasi PHP Native menjadi sulit dipelihara. Hal ini mengakibatkan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi di masa depan.


PHP Framework

Apa Itu PHP Framework?

Framework PHP adalah seperangkat alat dan aturan yang disusun untuk membantu pengembang dalam membangun aplikasi web dengan lebih cepat dan efisien. Framework PHP menyediakan struktur dasar, pola desain, dan komponen-komponen yang dapat digunakan kembali untuk mempercepat pengembangan aplikasi. Dengan menggunakan framework PHP, pengembang dapat fokus pada logika bisnis aplikasi mereka daripada harus memulai dari awal dalam mengelola tugas-tugas dasar seperti manajemen database, routing URL, validasi input, dll.

Kelebihan PHP Framework

  • Struktur yang Terorganisir: Framework PHP menyediakan struktur yang terorganisir untuk proyek pengembangan web, yang membantu dalam pengelolaan kode secara efisien. Ini memungkinkan pengembang untuk memisahkan logika bisnis, presentasi, dan akses database secara jelas.
  • Peningkatan Produktivitas: Dengan fitur-fitur bawaan, seperti routing, ORM (Object-Relational Mapping), templating, dan keamanan terintegrasi, framework PHP dapat mempercepat proses pengembangan. Ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menulis kode dari awal dan memungkinkan fokus pada fitur utama aplikasi.
  • Kode yang Dapat Diandalkan: Framework PHP sering kali telah diuji secara luas oleh komunitas pengembang dan memiliki dokumentasi yang baik. Ini berarti pengembang dapat mengandalkan kualitas dan keamanan kode yang disediakan oleh framework tersebut.
  • Kemudahan Pemeliharaan: Dengan struktur yang terorganisir dan standar pengkodean yang diterapkan, pemeliharaan aplikasi menjadi lebih mudah. Pengembang dapat dengan cepat memahami struktur kode dan menemukan dan memperbaiki bug.
  • Skalabilitas: Banyak framework PHP dirancang dengan skalabilitas dalam pikiran, memungkinkan aplikasi untuk berkembang seiring waktu tanpa memerlukan restrukturisasi besar-besaran.

Kekurangan PHP Framework

  • Ketergantungan pada Framework: Menggunakan framework PHP dapat membuat aplikasi menjadi sangat tergantung pada fitur dan struktur yang disediakan oleh framework tersebut. Ini bisa menjadi masalah jika pengembang ingin melakukan penyesuaian khusus atau jika framework tersebut tidak memenuhi kebutuhan spesifik proyek.
  • Kurva Pembelajaran: Penggunaan framework PHP dapat memerlukan waktu untuk mempelajari dan memahami cara kerjanya, terutama untuk pengembang yang baru dalam menggunakan framework tertentu. Hal ini bisa memperlambat tim pengembangan pada tahap awal proyek.
  • Overhead Kinerja: Beberapa framework PHP mungkin menambah overhead kinerja pada aplikasi, terutama jika aplikasi tersebut membutuhkan kinerja tinggi. Fitur-fitur seperti ORM atau templating yang kuat dapat menambah beban pada server dan memperlambat waktu respon.
  • Ukuran yang Besar: Beberapa framework PHP memiliki ukuran yang cukup besar, terutama jika aplikasi hanya membutuhkan sebagian kecil dari fitur yang disediakan. Hal ini dapat mengakibatkan aplikasi menjadi lebih berat dan menghabiskan ruang penyimpanan yang tidak perlu.
  • Ketergantungan pada Komunitas: Bergantung pada framework yang populer tetapi memiliki dukungan komunitas yang rendah dapat menjadi risiko. Kurangnya dukungan atau pembaruan dari komunitas dapat mengakibatkan masalah keamanan atau kerentanan yang tidak segera diperbaiki.

Jenis Framework PHP

Sumber: https://www.hostnic.id/blog/wp-content/uploads/2023/09/FPHP.png

  1. Laravel: Laravel merupakan sebuah framework PHP atau kerangka kerja yang memiliki banyak fitur yang bisa membantu para developer dalam mempercepat proses pembuatan web atau aplikasi.
  2. Phalcon: Phalcon merupakan framework tercepat dalam bahasa pemrograman PHP bila dibandingkan dengan CakePHP, ZEND1, dan juga CodeIgniter.
  3. CakePHP: Bagi Anda yang baru akan memulai menggunakan kerangka kerja PHP maka CakePHP merupakan framework yang tepat untuk Anda. Dibuat dengan prinsip yang sama dengan Ruby on Rails, CakePHP ini fokus pada pengembangan yang cepat.
  4. Symfony: Untuk kerangka kerja PHP symfony ini akan lebih cocok digunakan oleh para developer dengan pengetahuan yang mendalam mengenai pembuatan aplikasi serta jam terbang yang tinggi. Karena, symfony ini dibuat dengan tujuan membuat aplikasi yang levelnya korporat.
  5. The Zend Framework: Zend termasuk di dalam framework PHP yang saat ini paling terkenal karena memiliki banyak fitur yang dapat memudahkan pengembangan di level korporat.
  6. Framework CodeIgniter: Berbeda dari symfony, framework jenis ini cocok digunakan pada akun shared hosting atau bila Anda ingin menggunakan kerangka kerja yang memiliki footprint kecil. Codeigniter ini juga memiliki library yang didalamnya berisi forum, tutorial, user guide dan juga halaman support.
  7. FuelPHP: FuelPHP ini dirilis pada tahun 2014, tetapi di usia yang dibilang cukup muda ini ternyata fuelPHP ini menyajikan kerangka kerja cukup tinggi.
  8. Fat-Free Framework (F3) PHP: Fat-Free Framework memiliki ukuran yang cukup kecil, bahkan tidak sampai 1 MB, yaitu hanya sekitar 90 KB. Di dalamnya pun tidak terlalu banyak fitur seperti framework lainnya. Fat-Free sendiri sudah mendukung berbagai jenis database, misalnya seperti SQL. Framework yang satu ini juga sudah memiliki sistem keamanan yang cukup baik.


Sumber

https://chat.openai.com
https://www.youtube.com/watch?v=Ak6VTSekGP4
https://id.quora.com/Haruskah-saya-belajar-PHP-sekarang-Apakah-masih-layak-untuk-dipelajari
https://glints.com/id/lowongan/apa-itu-php-adalah/
https://revou.co/kosakata/php-native
https://bikin.website/blog/framework-php/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Javascript 7-3: Membuat Quiz Exam Generator

Javascript 7-2: String, Mengupgrade Mini Project Trayek.

Javascript 7-1: String Dan Membuat Trayek Generator

Javascript 4-2: Condition Dan Membuat Pendeteksi Bilangan Genap

Ringkasan Capaian Pembelajaran SMK Jurusan Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (Fase E)

Javascript 8-5: Memodifikiasi Inventory Buah Menggunakan Paging

Javascript 8-3: Memahami Iterasi Array pada JavaScript dan Mini Proyek Penghitungan Min, Max, dan Rata-rata